Singapura wikipedia bahasa indonesia kloroform


Klorobutanol

Nama
Nama IUPAC (preferensi)

1,1,1-Triklorometilpropanol

Nama lain

1,1,1-Triklorometilpropanol; klorbutol; kloreton; kloretona; klortran; Trikloro-tert-butil alkohol; 1,1,1-Trikloro-tert-butil alkohol; 2-(Triklorometil)propanol; tert-Triklorobutil alkohol; Trikloro-tert-butanol; Triklorisobutilalkohol; 2,2,2-Trikloro-1,1-dimetiletanol

Penanda

Nomor CAS

Model 3D (JSmol)

3DMet {{{3DMet}}}
ChEMBL
ChemSpider
Nomor EC
KEGG

PubChemCID

Nomor RTECS{{{value}}}
UNII

CompTox Dashboard(EPA)

InChI

  • InChI=1S/C4H7Cl3O/c(2,8)4(5,6)7/h8H,H3&#;Y
    Key:&#;OSASVXMJTNOKOY-UHFFFAOYSA-N&#;Y
  • InChI=1/C4H7Cl3O/c(2,8)4(5,6)7/h8H,H3

    Key:&#;OSASVXMJTNOKOY-UHFFFAOYAO

Sifat

Rumus kimia

C4H7Cl3O
Massa molar,45&#;g·mol−1
Penampilan Padatan putih
BauKamper
Titik lebur 95–99&#;°C (–&#;°F; –&#;K)
Titik didih &#;°C (&#;°F; &#;K)

Kelarutan dalam air

Sedikit larut
Kelarutan dalam aseton Larut
Farmakologi
Kode ATCA04AD04
Bahaya
Bahaya utama Xn

Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25&#;°C [77&#;°F], &#;kPa).

N&#;verifikasi&#;(apa ini&#;YN&#;?)
Referensi

Klorobutanol (triklorometilpropanol) adalah senyawa organik dengan rumus CCl
3C(OH)(CH
3)
2. Senyawa ini merupakan contoh klorohidrin. Senyawa ini merupakan bahan pengawet, sedatif, hipnotik, dan anestesi lokal lemah yang sifatnya mirip dengan kloral hidrat. Senyawa ini memiliki sifat antibakteri dan antijamur.[1] Klorobutanol biasanya digunakan pada konsentrasi 0,5% yang memberikan stabilitas jangka panjang pada formulasi multi-bahan. Namun, senyawa ini mempertahankan aktivitas antimikroba pada 0,05% dalam air. Klorobutanol telah digunakan dalam anestesi dan eutanasiainvertebrata dan ikan.[2][3] Senyawa ini berupa padatan putih yang mudah menguap dengan bau seperti kamper.

Sintesis

[sunting | sunting sumber]

Klorobutanol pertama kali disintesis pada tahun oleh ahli kimia Jerman Conrad Willgerodt (–).[4]

Klorobutanol terbentuk melalui reaksi kloroform dan aseton dengan adanya kalium atau natrium hidroksida. Klorobutanol dapat dimurnikan melalui sublimasi atau rekristalisasi.[5]

Partenogenesis

[sunting | sunting sumber]

Klorobutanol terbukti efektif dalam merangsang partenogenesis pada telur bulu babi hingga tahap pluteus, mungkin dengan meningkatkan sifat iritabilitas untuk menimbulkan rangsangan. Namun pada telur ikan Oryzias latipes, klorobutanol hanya bertindak sebagai anestesi.[6]

Farmakologi dan toksisitas

[sunting | sunting sumber]

Obat ini adalah obat bius dengan efek yang mirip dengan isoflurana dan halotana.[7]

Klorobutanol bersifat toksik terhadap hati, dapat menyebabkan iritasi kulit, dan dapat menyebabkan iritasi mata yang parah.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]